tugas kelompok
ANALISIS SKL,SK DAN KD MATA PELAJARAN AL-QUR’AN
HADIST
Diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah pembelajaran al-quran hadist
Disusun
PARDIYANTO
NUR
AVIAFITRIANI
DOSEN PENGAMPU
YUNUS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2012
PEMBAHASAN
ANALISIS SKL, SK DAN KD MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST
A.
Pengertian
al-qur’an dan hadist
Kata al-aquran berasal dari bahasa arab yang arti nya
bacaan. Makna al-quran secara istilah ialah kalamullah yang diturunkan kpd nabi
muhammad saw, membaca nya merupakan ibadah, susunan kata dan isi nya merupakan
mu’jizat. Termaktub dalam mushaf dan di nukil secara mutawatir.
Al-qur’a merupakan pedoman bagi setiap muslim. Oleh
karena itu , setiap muslim hendak nya tidak jemu dan bosan untuk mempelajarai
ajaran yang terkadang di dalam nya. Dengan memahami kandungan nya, kita akan
dapat menjalani hidup ini sesuai dengan perntah allah swt. Dengan demikian,
kita akan selamat dunia dan akhirat. Seperti halnya al-quran, hadis pun juga
sangat penting bagi kehidupan umat islam. Islam mengatakan , bahwa al-quran
adalah klam allah yang diturunkan kepada nabi muhamad saw. Melalui malaikat
jibril al-quran ini jugadi pandang sebagai ke agungan dan penjelasan. Juga
sering di sebut petunjuk dan buku (kitab). Al-quran berisi segalahal mengenai
petunjuk yang membewa hidup manusia bahagia di dunia dan akhirat kelak.
Kandungan yang ada di dalam al-quran meliputi segala hal sebagai mana allah
berfirman dalam surah an’am ayat 38.
B.
Kurikulum
al-qur’an hadist
Pada dasar nya kurikulum al-quran hadis ini masih terkait
dengan standar isi dalam permendiknas no 22. Penyusunan kurikulum al-quran
hadis dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a. Kurikulum
al-quran hadist yang tertuang dalam permen 22 pada jenjang sebelum nya (sd/mi)
b. Kebutuhan
siswa pada usia mts yang pada dasar nya mulai di kenakan hukum sebagai mukalaf.
Kurikulum
al-quran hadis merupakan kelanjutan dan kesinambungan dengan kurikulum al-quran
hadist pada jenjang mi dan ma, terutama pada kemampuan membaca al-quran hadis, pemahaman
surat pendek dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Ø Tujuan
pembelajaran al-quran hadist.
a. Meningkatakan
kecintaan siswa terhadap qur’an dan hadist.
b. Membekali
siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam
al-qur’an dan hadist sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi
kehidupan.
c. Meningkatkan
kekhusukan siswa dalam beribadah terlebih sholat, dengan menerapkan hukum
bacaan tajwid serta isi kandungan ayat yang mereka baca.
Ø Ruang
lingkup.
a. Membaca
atau menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.
b. Menterjemahkan
makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman,interprestai ayat dan hadist dalam
memperkaya khazanah intelektual.
c. Menerapkan
isi kandungan ayat atau hadist yang merupakan unsur pengamalan nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
C.
Ruang
lingkup SKL mata pelajaran al-qur’an hadist
Ruang lingkupnya adalah bagaimana mengsingkronisasikan
antara kurikulum dan materi pembelajran al-quran hadist dengan hasil yang di
capai siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru sebagai pendidik
terhadap standar kompetensi lulusan yang telah direncanakan pemerintah.
Adapun standar kompetensi lulusan (SKL) antara lain
1. Memahami
dan mencintai al-quran dan hadist sebagai pedoman hidup umat islam.
2. Meningkatakan
pemahaman surat al-fatehah, dan surat pendek pilihan melalui upaya menerapkan
cara membaca nya, menamgkap makna nya memahami kandungan isi nya dan
mengaitkandengan fenomena kehidupan.
3. Menghapal
dan memahami makna hadist yang terkait dengan tema isi dari skl tersebut dapat
diketahui bahwa siswa/ peserta didik harus bisa dan mampu untuk mencapai
standar kompetensi lulusan tersebut sehingga dalam jangka panjang mampu untuk
meng aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
D.
SK
dan KD al-qur’an hadist
Kelas
VII
Semester
1
Ø SK:
memahami al-quran dan hadist sebagai pedoman hidup.
KD:1. menjelaskan pengertian dan fungsi aL-qur’an
dan hadist
2. Mejelaskan cara memfungsikan al-qur’an
dan hadist
3. Menerapkan al-qur’an dan
hadis sebagai pedoman hidup umat islam.
Semester 2
Ø SK
: membaca al-qur’an surat pendek pilihan
Ø KD :
1. Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam Q.S. al-bayinah dan al-kafirun
Kelas VIII
Semester
1
Ø SK :
membaca al-quran surat pendek pilihan
Ø KD :
menerapkan hukum bacaan qalqalah,tafkhim dalam al-qur’an.
Semester 2
Ø SK :
membaca al-quran surah pendek pilihan
Ø KD :
menerapkan hukum bacaan lam dan ro’ dalam Q.S al-humazah dan at-takasur.
E.
Analisis
SKL, SK dan KD
a. Aspek
filosofis
Dari penjelasan materi
al-quran hadis madrasah tsanawiyah diatas maka dapat di analisis dari aspek
filosofis adalah manusia merupakan makhluk sosial yang pasti nya membutuhkan
orang lain. Bagi anak usia sanawiyah, matri ini adalah materi yang dapat untuk
diberikan pada mereka. Kurikulum al-quran hadist mts ini merupakan kelanjutan
dan kesinambungan dengan kurikulum al-quan hadis pada jenjang mi dan ma,
terutama penekanan kepada kemampuan membaca al-quan dan hadis, pemahaman
surat-surat pendek dan mengaitkan denga kehidupan sehari-hari.
b. Aspek
piskologis
Dilihat dari aspek
psikologis , penjelasan materi mata pelajaran alquran dan hadis diatas adalah
anak pada usia sanawiyah ini merupakan jenjang dimana seorang anak sedang
menuju ketahap remaja. Kecendrungan para remaja adalah tampil mempesona
terutama ketika di lingkungan orang banyak. Dengan demikian cara berpakaian dan
berhias harus diarahkan sesuai dengan cara berpakaian dan berhias sesuai dengan
tuntutan agama islam sifat yang selalu ingin tahu akan menimbulkan anak mecoba
hal-hal baru. Lingkungan sekolah dan masyarakat rawan terhadap prilaku
menyimpang. Materi ini akan membuat anak tahu lebih banyak dari sisi ke
agamaan, tentang mana yang baik dan mana yang buruk sesuai dengan perintah
allah yang tertuang didalam al-quran dan perintah nabi muhamad yang tertuang
dalam hadis nabi.
c. Aspek
sosiologis
Dalam penjelasan di atas
dampak sosial yang ditimbulkan akan sangat baik ketika siswa memahami dan mau
,mengaplikasikan dalam kehidupan nyata. Karena hakikat nya materi al-quran
hadist mts erat kaitan nya dengan hubungan manusia dengan manusia. Sebagai
contoh, memahami al-quran dan al-hadist sebagai pedoman hidup. Mencintai
al-quran dan hadist, merupkan al-quran surat—surat pendek pilihan tentang
rububiyah dan uluhiyah dalam kehidupan memahami hadist tentang ciri-ciri iman.
Dan ibadah yang diterima allah dan sebagai nya. Berburuk sangka kepada orangalainkan
membawa dampak yang kondusip terhadap tercipta nya hubungan antara individu
satu dan yang lain.
d. Aspek
metodologi
Sebagai media refleksi umat
islam, harus diakui bahwa dunia pendidikan islam masih diselimuti mendung dan
aneka problematika yang belum terurai dari masa kemasa diantara problematika
dan indikator stagnasi yang selama ini menghantui pendidikan islam adalah dalam
hal penerapan metode dalam peroses pembelajaran berbagai pendapat tentang
stagnasi dan ketidak efektivan metode pedmbelajaran agam aislam bermunculan.
Diantara pendapat tersebut adalah amin abdulah, pakar keislaman, menyoroti
kegiatan pendidikan agama yang selama ini berlangsung di sekolah. Ia mengatakan
bahwa pendidikan agama kurang konsen terhadap persoalan bagamana mengubah pengetahuan
agama yang kognotif menjadi makna dan nilai yang perlu di internalisasikan
dalam diri siswa lewat berbagai cara, media dan porum. Pembelajaran lebih
menitik beratakan pada aspek korespondensi tekstual yan lebih menekankan
hapalan teks keagamaan. Penerapan metode yang tepat dan cepat sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Sebaliknya, kesalan
dalam menerapkan metode akan berakibat fatal. Penerapan metode pembelajran akan
selalu di pergunakan dalam setiap proses belajra mengajar selama dunia
pendidikan berlangsung.dalam dunia pendidikan, guru tidak bisa lepas dari yang nama nya metode dalam mengajar.metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara yang digunakan seorang guru
dalam melaksanakan tugas mengajar. Peranan metode dalam proses pembelajaran
sangat penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Ibrahim dan darsono, 2008,
pemahaman al-qur’an hadis kelas vii,viii,ix MTs. Jakarata: pt tiga serangakai
mandiri.
Chatib, muardi dan paimun,
1982, metodik al-qur’an hadist. Bandung: dep pembina kelembagaan islam.
Rama yulis, 2001, metodologi
pengajaran agama islam. Bandung: kalam mulia
Quraish shihab, 1996, fungsi
dan peran wahyu. Bandung : mizan